(SinPo.id/Istimewa)
JAKARTA, AFU.ID – Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali menyatakan bahwa kerjasama antar lembaga sangat penting dalam menangani masalah keamanan laut, karena TNI AL tidak dapat mengawasi seluruh wilayah perairan Indonesia sendiri.
Ali mengungkapkan bahwa meskipun masih ada ego sektoral antara lembaga-lembaga yang memiliki tugas di laut, TNI AL berusaha mengurangi hal tersebut dengan mengadakan pertemuan-pertemuan di pangkalan TNI AL.
“Kerjasama sangat diperlukan, jika kita bersinergi, masalah luasnya perairan bisa tertangani dengan baik,” ujar Ali dalam rapat dengan Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin.
Dia juga menambahkan, TNI AL tidak dapat menjaga seluruh perairan karena kondisi beberapa kapal yang sudah tua dan terbatasnya pasokan bahan bakar yang menghambat operasional.
Ali melanjutkan, dalam lima tahun terakhir, terdapat delapan kategori pelanggaran utama yang ditangani TNI AL, di antaranya pelanggaran di bidang pelayaran, kehutanan, penyelundupan narkoba dan barang terlarang, migas, keimigrasian, kepabeanan, dan pertambangan.
“Tiap minggu, kita sering menggagalkan penyelundupan seperti narkoba, baby lobster, garmen, atau barang-barang ilegal lainnya. Juga masalah keimigrasian seperti imigran ilegal, terutama di wilayah Indonesia-Malaysia dan Indonesia-Singapura,” jelasnya.
Secara keseluruhan, Ali mengatakan pelanggaran terkait pelayaran, kehutanan, dan kepabeanan cenderung menurun, sedangkan pelanggaran di bidang perikanan, narkoba, migas, kepabeanan, dan pertambangan menunjukkan peningkatan.
Untuk pelanggaran terkait perikanan dan pelayaran, TNI AL bertindak sebagai penyidik. Namun, pelanggaran di kategori lainnya diserahkan kepada penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) dari lembaga terkait.
“Kerjasama tetap kami upayakan, terus berusaha bekerja sama,” katanya.
