Search
Search
Close this search box.
Berita Pemilu & Pilkada Politik

Release Survei Nagara Institute: Memahami Perilaku Politik dan Demokrasi di Indonesia

AFU. id – Nagara Institute melaksanakan survei pada 2-10 November 2024, melalui telepon yang mencakup seluruh wilayah Indonesia dengan pengambilan sampel secara proporsional dari setiap provinsi. Sampel dipilih secara acak menggunakan metode Random Digit Dialing (RDD) dengan margin of error 2,9%.

Sebanyak 1.200 responden yang berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah dan memiliki ponsel berpartisipasi dalam survei ini. Hasil survei dirilis pada Kamis, 19 Desember 2024, dalam acara bertema “Toleransi Pemilih terhadap Politik Dinasti pada Pemilu dan Pilkada 2024” yang diadakan di Jakarta.

Panelis dalam acara tersebut meliputi Direktur Eksekutif Nagara Institute Dr. Akbar Faizal, S.H., M.Si; Kurator Nagara Institute Prof. Sulfikar Amir, Ph.D; Dr. Mulyadi La Tadampali, S.Sos., M.Si; Pengamat politik Ray Rangkuti; dan Pakar Hukum dan Demokrasi Bivitri Susanti, S.H., LL.M., Ph.D.

Tujuan Survei

Survei ini bertujuan untuk memahami politik dan demokrasi di Indonesia dari sudut pandang pemilih, mengukur tingkat kedekatan dan militansi pemilih terhadap partai politik, memahami pola perilaku pemilih terhadap kandidat politik, dan mengukur toleransi pemilih terhadap praktik politik dinasti.

Temuan Survei

1. Tingkat Kedekatan dan Militansi Pemilih terhadap Partai Politik dan Calon Kepala Daerah

Hasil survei menunjukkan bahwa keterlibatan responden terhadap partai politik sangat minim:

  • 56,00% responden tidak terlibat sama sekali dalam partai politik.
  • 28,75% sangat jarang terlibat.
  • 11,08% cukup aktif (sebagai simpatisan).
  • 3,33% sangat aktif (sebagai kader atau pengurus partai politik).

Minimnya keterlibatan ini berkorelasi positif dengan rendahnya partisipasi responden dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh partai politik:

  • 53,08% responden tidak pernah menghadiri kegiatan seperti kampanye pemilu atau dialog dengan warga.
  • 31,00% sesekali menghadiri kegiatan.
  • 11,58% cukup sering.
  • 3,75% sangat sering.
  • 0,58% tidak tahu/tidak menjawab.

2. Partisipasi dalam Kampanye Pemilu

  • 48,08% responden tidak pernah menghadiri kampanye pemilu yang dihadiri langsung oleh pasangan calon tertentu.
  • 33,58% sesekali menghadiri kampanye.
  • 12,83% cukup sering.
  • 5,17% sangat sering.
  • 0,33% tidak tahu/tidak menjawab.

3. Tingkat Simpati terhadap Partai Politik

  • 21,50% responden sama sekali tidak menyukai atau bersimpati terhadap partai politik.
  • 49,00% hanya sedikit menyukai atau bersimpati.
  • 21,08% cukup menyukai atau bersimpati.
  • 7,25% sangat menyukai atau bersimpati.
  • 1,17% tidak tahu/tidak menjawab.

Hasil survei ini memberikan gambaran penting tentang dinamika politik dan demokrasi di Indonesia menjelang Pemilu dan Pilkada 2024.

X