(Istimewa )
JAKARTA, AFU.ID – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan menerima kunjungan kehormatan dari Federation of Korean Industries (FKI) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin pukul
11.00 WIB.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan.
“Pertemuan ini dimaksudkan untuk mempererat kerja sama ekonomi serta memperluas dan meningkatkan peluang investasi antara Indonesia dan Korea Selatan di berbagai sektor penting,” ujar Yusuf dalam keterangan persnya, Senin.
Yusuf menambahkan bahwa pertemuan ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi penguatan kerja sama ekonomi kedua negara.
Sebelumnya, pada pertengahan Februari lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah bertemu dengan CEO dan Wakil Ketua FKI, Kim Chang-beom, untuk membahas penguatan kerja sama dalam rantai pasok global.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Kemenko Perekonomian, Kim menyampaikan rencana kunjungan misi bisnis FKI pada bulan April 2025 dan meminta dukungan pemerintah Indonesia dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Misi bisnis ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama bisnis dan ekonomi bilateral, terutama dalam hal investasi baru, termasuk ekspansi investasi industri Korea Selatan di Indonesia,” kata Kim dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (18/2).
Misi bisnis tersebut akan diikuti oleh sejumlah perusahaan besar Korea Selatan yang sudah berinvestasi maupun yang berencana mengembangkan investasinya di Indonesia, seperti Lotte Group, Hyundai Motor Company, LG Group, SK Group, Posco Holdings, CJ, EcoPro, Doosan Enerbility, dan LX International.
Menanggapi hal itu, Airlangga memberikan apresiasi dan dukungan terhadap rencana tersebut serta mendorong realisasi proyek investasi perusahaan Korea di Indonesia.
Dia menambahkan bahwa menjalin kemitraan erat dengan negara yang memiliki teknologi maju dan pengalaman luas merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing industri nasional, mempercepat alih teknologi, dan memperluas akses pasar.
“Indonesia sangat terbuka bagi perusahaan Korea untuk berinvestasi dan mengembangkan usahanya,” pungkasnya.
Leave feedback about this