Foto: Antara
JAKARTA, AFU.ID – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) bersama Korean Energy Agency menjalin kerja sama dalam pengembangan infrastruktur berkelanjutan.
Kolaborasi ini resmi dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berfokus pada transisi energi dan transformasi digital.
“Penandatanganan MoU ini merupakan langkah awal yang strategis untuk memperkuat sinergi serta melanjutkan upaya yang sudah ada dalam menyelaraskan transisi energi listrik dan transformasi digital, yang menjadi dua pilar utama dalam pembangunan berkelanjutan Indonesia,” kata Deputi Bidang Infrastruktur Kementerian PPN/Bappenas Abdul Malik Sadat Idris di Jakarta, Rabu.
MoU ini juga menjadi momen penting untuk mempererat hubungan pembangunan antara Indonesia dan Republik Korea, sejalan dengan prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Abdul berharap kolaborasi dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan ini dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan menciptakan nilai tambah di sektor-sektor produktif seperti pertanian dan pariwisata.
Berdasarkan RPJPN dan RPJMN, pemerintah telah menetapkan swasembada energi, pangan, dan air sebagai prioritas nasional. Infrastruktur ketenagalistrikan dan teknologi informasi serta komunikasi (TIK) menjadi fondasi penting untuk mencapai tujuan tersebut, sekaligus mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Ia juga menekankan pentingnya kemitraan lintas sektor dalam menghadapi tantangan pembangunan yang kompleks, yang memerlukan kolaborasi antara pihak-pihak dari berbagai aspek, termasuk teknologi, sosial, pembiayaan, dan kelembagaan.
Bappenas berharap kerja sama ini dapat menjadi pemicu untuk munculnya solusi inovatif dalam perencanaan kebijakan, pengembangan kapasitas, dan penerapan teknologi ramah lingkungan berbasis digital.
“Komitmen kita bersama akan menentukan kesuksesan program ini. MoU ini bukan hanya simbol kerja sama, tetapi juga langkah konkret untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi kedua negara,” ungkap Abdul.
Leave feedback about this