Search
Search
Close this search box.
Berita Hukum Kasus Hukum & Kriminal

Polri Minta Maaf atas Insiden Kekerasan di Stasiun Semarang Tawang, Wartawan Antara Terima Permintaan Maaf

Ipda E meminta maaf atas insiden kekerasan di Stasiun Tawang Semarang.
sumber: Dok

JAKARTA, AFU.ID – Ipda Endry Purwa Sefa, anggota tim pengamanan protokoler Kapolri, menyampaikan permohonan maaf kepada wartawan LKBN Antara, Makna Zaesar, terkait dugaan kekerasan yang terjadi saat kunjungan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke Stasiun Semarang Tawang. Permintaan maaf tersebut disampaikan setelah pertemuan yang diadakan di kantor Perum LKBN Antara Biro Jawa Tengah di Semarang pada Minggu (6/4) malam.

Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto, yang mewakili Polri, Direktur Pemberitaan ANTARA Irfan Junaidi, fotografer Antara Makna Zaesar, serta Ipda Endry.

“Saya sangat menyesal dan mohon maaf kepada rekan-rekan media atas kejadian di Stasiun Tawang,” kata Endry yang dikutip dari Antara pada Selasa (8/4).

Endry berharap ke depannya bisa lebih humanis, profesional, dan lebih bijaksana dalam menjalankan tugasnya.

Makna Zaesar menerima permintaan maaf tersebut, namun ia berharap pihak kepolisian akan memberikan tindak lanjut terkait insiden tersebut.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto menyampaikan bahwa Polri menyesalkan insiden tersebut, mengingat situasi pada saat kejadian sangat ramai dan penuh sesak. Ia menjelaskan bahwa dalam protokol pengamanan, tidak seharusnya ada tindakan yang emosional. Kepolisian akan menyelidiki insiden tersebut.

“Jika ditemukan pelanggaran, akan diberi sanksi sesuai aturan yang berlaku,” ujar Artanto.

Artanto juga menegaskan bahwa media adalah mitra Polri dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan berharap insiden serupa tidak terulang serta hubungan kemitraan dengan media tetap terjaga.

Direktur Pemberitaan Antara Irfan Junaidi juga mengungkapkan penyesalannya atas insiden tersebut, karena Polri dan media seharusnya bekerja sama untuk melayani masyarakat. Ia menyatakan bahwa peristiwa ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki profesionalisme. Irfan juga mengapresiasi tindakan Ipda Endry yang telah meminta maaf.

“Antara akan terus melaksanakan tugas jurnalisme secara profesional dan objektif, bekerja sama dengan Polri sebagai mitra, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan nyaman dan objektif,” tuturnya.

Leave feedback about this

  • Rating
X