AFU. id, Jakarta — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menyampaikan perkembangan proyek pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia mencatat bahwa meskipun banyak proyek telah melakukan groundbreaking, hanya sedikit yang benar-benar dilanjutkan ke tahap pembangunan.
“Groundbreaking memang banyak, tapi yang membangun hanya sedikit,” ujar Maruarar saat ditemui di Kantor Presiden pada Selasa (21/1).
Menanggapi situasi tersebut, pemerintah berencana mengevaluasi kinerja para pengusaha yang terlibat dalam proyek IKN. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan komitmen mereka dalam melanjutkan pembangunan.
“Pengusaha yang masih sanggup akan diberi kesempatan untuk melanjutkan proyek, namun dengan batas waktu penyelesaian yang jelas. Jika tidak mampu, proyek akan dialihkan ke pihak lain,” tambahnya. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat proses pembangunan di IKN.
Proyek pembangunan IKN dimulai pada era Presiden Jokowi. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa anggaran negara sebesar Rp89 triliun telah digunakan untuk tahap pertama pembangunan, yang mencakup periode 2022–2024.
“Anggaran ini digunakan untuk membangun infrastruktur dasar seperti jalan tol menuju IKN, 47 menara hunian, saluran air minum, sanitasi, embung, kolam retensi, hingga kantor pemerintahan,” jelas Basuki usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (21/1).
Selain itu, dana tersebut juga dialokasikan untuk membangun fasilitas ibadah, seperti masjid, gereja, dan basilika. Proyek ini dikerjakan oleh Kementerian PUPR.
Basuki juga mengungkapkan bahwa investasi swasta senilai Rp58,41 triliun telah dicapai hingga September tahun lalu. Beberapa proyek hasil investasi ini sudah berjalan dan bahkan ada yang telah rampung.
Dengan kolaborasi antara pemerintah dan swasta, diharapkan pembangunan IKN dapat berjalan lebih lancar dan cepat.