Search
Search
Close this search box.
Berita Pemilu & Pilkada Politik

Kampanye Politik di Era Digital: Pelajaran Penting dari Ipang Wahid

AFU. id – Pakar komunikasi politik, Irfan Wahid, atau yang lebih dikenal sebagai Ipang Wahid, mengupas strategi kampanye politik modern dalam diskusi di podcast Akbar Faizal Uncensored. Ia membahas bagaimana dinamika komunikasi politik telah bergeser, khususnya menjelang Pilkada serentak.

Inovasi dalam Kampanye: Karakter “Gemoi” dan Pendekatan Emosional
Ipang menyoroti keberhasilan inovasi seperti karakter kartun Gemoi, yang terinspirasi dari sosok Prabowo Subianto. Karakter ini awalnya muncul secara organik dari reaksi publik terhadap sisi humanis Prabowo dalam sebuah acara. “Strategi ini mengubah persepsi publik terhadap sosok Prabowo, dari figur militeristik menjadi lebih lovable. Ini adalah tren global yang pertama kali diterapkan di Indonesia,” ujar Ipang.

Ia menjelaskan, pendekatan emosional semacam ini menjadi kunci dalam kampanye modern. Faktor emosional, menurut Ipang, cenderung lebih dominan, terutama di masa-masa akhir kampanye. “Saat injury time, rasionalitas hampir tidak berperan. Pemilih akan lebih terpengaruh oleh faktor emosional, seperti dukungan Jokowi terhadap kandidat tertentu yang dapat meningkatkan elektabilitas mereka,” jelasnya.

Kekuatan Teknologi dan Data dalam Kampanye
Ipang juga menggarisbawahi peran teknologi dan data dalam mengoptimalkan kampanye. Dengan memanfaatkan algoritma dan teknik clustering, tim kampanye dapat menargetkan audiens yang lebih spesifik.

“Kami melakukan EB testing untuk memastikan efektivitas konten kampanye. Konten yang teknokratis biasanya tidak viral. Konten harus emosional tetapi tetap relevan dengan pemilih,” ungkap Ipang.

Ia juga menyinggung keberhasilan tim kampanye Prabowo dalam memanfaatkan TikTok. Mereka berhasil meningkatkan jangkauan konten dari 1,6 miliar menjadi 26 miliar tayangan menjelang pemilu, sebuah pencapaian yang menunjukkan pentingnya media sosial sebagai alat kampanye.

Blunder Politik: Peluang yang Kurang Dimanfaatkan
Dalam diskusi, Ipang juga menyinggung blunder politik yang bisa dimanfaatkan oleh lawan untuk meningkatkan daya serang kampanye mereka. Salah satu contoh adalah pernyataan kontroversial tentang “janda” oleh salah satu kandidat. Menurut Ipang, peluang seperti ini seharusnya bisa menjadi bahan kampanye yang lebih efektif untuk mengubah narasi.

Relevansi dengan Isu Masyarakat
Ipang menutup diskusi dengan penekanan pada pentingnya relevansi kampanye dengan kebutuhan masyarakat. Ia menyebutkan, “Pemimpin yang baik harus bisa menjawab kebutuhan rakyatnya, bukan sekadar populer lewat gimik.”

Diskusi ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana pendekatan emosional, teknologi, dan strategi komunikasi yang relevan dapat menjadi pembeda dalam memenangkan hati rakyat di era digital.

X